Dari setiap kegagalan saya selalu dapat menarik pelajaran darinya, seperti ketika banyak orang yang mengatakan Film “Joshua oh Joshua” gagal, namun menurut saya tidak. Karena ternyata ketika film itu ditayangkan di televisi pada malam tahun baru ratingnya 17, dan itu adalah rating tertinggi, lebih tinggi dari acara yang dikemas secara khusus dengan biaya yang tinggi pada malam yang sama. Produser film Joshua oh Joshua masih kerap menghubungi kami, namun kami sendiri yang merasa kapok’ . Karena kita harus tahu diri, karena di film terlalu banyak menyita waktu. Dan pada awalnya ketika kami menggarap film itu tak lain sebagai bentuk apresiasi kami kepada perfilman nasional, itu saja. Saya selalu bersiap diri untuk mengantisipasi kegagalan, bersiap diri untuk menghindari kegagalan. Misalnya saya ditunjuk untuk membawakan acara yang sama sekali baru bagi saya, tentunya akan menyebabkan rasa nervous, dan untuk menghilangkan rasa itu saya mempersiapkan diri. Contoh lainnya ketika saya beberapa saat yang lalu ditantang oleh Renny Jayusman untuk menyanyikan lagu-lagu rock di Hard Rock Café, jujur saya akui ini adalah sesuatu yang baru bagi saya, dan jika selama ini saya kerap menantang orang di Kuis Siapa Berani, lalu mengapa saya harus mundur jika saya mendapatkan tantangan. Saat itu ada rasa takut di diri saya jika saya akan gagal. Bahkan Tanto marah besar kepada saya ketika saya menerima tantangan itu, bagi Tanto buat apa saya mempertaruhkan reputasi saya untuk hal yang menurut Tanto tidak patut untuk dilaksanakan. Menurut saya satu-satunya menjawab tantangan itu adalah dengan mempersiapkan diri, bukan malah lari, dan Alhamdulillah saya berhasil, setelah pertunjukan itu saya berhasil mendapatkan kontrak, saya langsung kontrak untuk rekaman, saya juga mendapatkan kontrak untuk sebuah acara musik di televisi. Kita membutuhkan tantangan untuk membuat diri kita menjadi lebih baik, dan jika Anda dihadapkan pada sebuah tantangan jangan mengelak dari tantangan itu, namun cobalah sekeras mungkin untuk menjawab tantangan itu, belajar dan berlatihlah secara terus menerus, dan ini yang saya lakukan. Jika Tanto dikenal pertama kali lewat Kuis Gita Remaja, maka saya dikenal oleh khalayak luas lewat Kuis Siapa Berani, walaupun sebelumnya saya juga telah terlibat dalam banyak acara olahraga seperti NBA Games. Pengalaman saya membawa acara olahraga juga menarik, karena di sana saya bersama dengan Agus Maulo dan Reinhard Tawas seperti membawa genre baru. Karenakami membawakan acara olahraga tersebut dengan emosi yang baru, kami biasa berteriak, atau melakukan hal lainnya yang tidak pernah kita temui pada acara serupa di waktu-waktu sebelumnya. Saya juga sempat mendapatkan kritik, karena saya berbicara dengan speed yang tidak wajar, namun saya bilang kepada mereka inilah sport, inilah basket ball semuanya berlangsung cepat. Dan Anda lihat sekarang hampir semua pembawa acara olahraga telah berubah, saya senang jika saya bisa membawa sebuah perubahan. Saya juga butuh sekali tim yang baik untuk mendukung karir saya dan tentunya untuk kepentingan Triwarsana.
Selanjutnya
Selanjutnya
0 komentar:
Posting Komentar